BAB 18 SLOKA 49



Orang yang mengendalikan diri, tidak terikat, dan mengalpakan segala kenikmatan material dapat mencapai tingkat pembebasan dari reaksi yang paling tinggi dan sempurna dengan cara mempraktekkan pelepasan ikatan.

PENJELASAN:
Pelepasan ikatan yang sebenarnya berarti seseorang harus selalu menganggap dirinya bagian dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama seperti Tuhan. Karena itu, dia harus menganggap dirinya tidak berhak menikmati hasil pekerjaannya. Oleh karena dirinya bagian dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama seperti Tuhan, hasil pekerjaannya harus dinikmati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sikap seperti itu, seseorang puas karena ia sungguh-sungguh bertindak demi Yang Mahakuasa. Karena itu dia tidak terikat pada sesuatu yang bersifat material, dia membiasakan diri untuk tidak bersenang hati dalam sesuatupun di luar kebahagiaan rohani yang diperoleh dari bhakti kepada Tuhan. Seharusnya seorang sannyasi bebas dari reaksi kegiatannya dari dahulu, tetapi orang yang sadar akan kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dengan sendirinya mencapai kesempurnaan tersebut tanpa menerima apa yang disebut tingkat pelepasan ikatan. Keadaan pikiran itu disebut yogarudha, atau tingkat kesempurnaan yoga. Sebagaimana dibenarkan dalam Bab Tiga, yas tv ātma-ratir eva syāt: Orang yang puas di dalam hatinya tidak takut pada jenis reaksi apapun dari kegiatannya.