BAB 17 SLOKA 03



Wahai putera Bharata, menurut kehidupan seseorang di bawah berbagai sifat alam, ia mengembangkan jenis kepercayaan tertentu. Dikatakan bahwa makhluk hidup memiliki kepercayaan tertentu menurut sifat-sifat yang telah diperolehnya.

PENJELASAN:
Semua orang memiliki jenis kepercayaan tertentu, bagaimanapun kedudukannya. Namun kepercayaan itu ada yang bersifat baik, nafsu atau kebodohan sesuai sifat yang diperolehnya. Karena itu, menurut jenis kepercayaan tertentu yang dimilikinya, ia bergaul dengan orang tertentu. Kenyataan yang sebenarnya ialah bahwa setiap makhluk hidup pada awal adalah bagian percikan dari Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki sifat yang sama seperti Tuhan Yang Maha Esa. Ini dinyatakan dalam Bab Lima belas. Karena itu, pada permulaan seseorang melampaui segala sifat alam material tetapi apabila seseorang melupakan hubungannya kepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dan mengadakan hubungan dengan alam material dalam kehidupan yang terikat, ia mengembangkan kedudukannya sendiri melalui pergaulan dengan berbagai jenis alam material. Kepercayaan dan kehidupan yang tidak asli sebagai akibatnya hanya bersifat material. Walaupun seseorang barangkali diatur oleh suatu kesan, atau suatu paham hidup, pada
permulaan ia bersifat nirguna, atau rohani. Karena itu, seseorang harus disucikan dari pengaruh material yang telah diperolehnya untuk memperoleh kembali hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Itulah satu-satunya jalan kembali tanpa rasa takut. Kalau seseorang tidak mulai mengikuti jalan keinsafan diri tersebut, maka pasti ia diatur oleh sifat-sifat alam.

Kata sraddha atau “kepercayaan”, sangat bermakna di dalam ayat ini. sraddha, atau kepercayaan, pada permulaan berasal dari sifat kebaikan. Mungkin seseorang percaya kepada dewa atau Tuhan yang diciptakan orang atau sesuatu yang dibuat dalam pikiran. Kepercayaan kuat yang dimiliki seseorang seharusnya menghasilkan pekerjaan dalam sifat kebaikan material. Tetapi dalam kehidupan terikat yang bersifat material, tidak ada pekerjaan yang bersifat suci sepenuhnya. Pekerjaan tersebut bersifat campuran. Pekerjaan itu tidak berada dalam sifat kebaikan murni. Kebaikan murni bersifat rohani dan melampaui hal-hal duniawi; dalam kebaikan yang disucikan seseorang dapat memahami sifat sejati Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Selama kepercayaan seseorang belum mantap sepenuhnya dalam kebaikan murni kepercayaan dipengaruhi oleh salah satu sifat alam material. Pencemaran sifat-sifat alam material tersebar sampai ke hati. Karena itu, menurut kedudukan hati seseorang berhubungan dengan sifat alam material tertentu, kepercayaannya dimantapkan. Harus dimengerti bahwa kalau hati seseorang berada dalam sifat kebaikan, maka kepercayaannya juga berada dalam sifat kebaikan. Kalau hatinya berada dalam sifat nafsu, maka kepercayaannya pun dalam sifat nafsu. Kalau hatinya berada dalam sifat kegelapan, khayalan, maka kepercayaan pun dicemari seperti itu. Karena itu, kita menemukan berbagai jenis kepercayaan di dunia ini, dan berbagai jenis dharma menurut berbagai jenis kepercayaan. Prinsip sejati kepercayaan keagamaan berada dalam sifat kebaikan murni, tetapi oleh karena hati dicemari, kita menemukan berbagai jenis prinsip keagamaan. Jadi, ada berbagai jenis sembahyang menurut berbagai jenis kepercayaan.