Ada dua golongan makhluk
hidup, yaitu yang dapat gagal dan yang tidak. Di dunia material semua makhluk
hidup dapat gagal, dan di dunia rohani setiap makhluk hidup tidak pernah gagal.
PENJELASAN:
Sebagaimana
sudah dijelaskan, Tuhan Yang Maha Esa dalam penjelmaan-Nya sebagai Vyasadeva penyusun Vedanta-sutra. Di sini Tuhan Yang Maha Esa sedang
menguraikan isi Vedanta-sutra sebagai
ringkasan. Beliau menyatakan bahwa para makhluk hidup yang jumlahnya tidak dapat
dihitung, dapat dibagi menjadi dua golongan; yang dapat gagal dan yang tidak
pernah gagal. Para makhluk hidup adalah bagian-bagian dari Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa yang mempunyai sifat yang sama seperti Beliau untuk selamanya.
Bila makhluk hidup berhubungan dengan dunia material, mereka disebut jiva-bhuta. Kata-kata Sansekerta yang dikemukakan
di sini, ksarah sarvani bhutani, berarti
para makhluk hidup dapat gagal. Akan tetapi, dinyatakan bahwa mereka yang berada
dalam persatuan sifat dengan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa tidak pernah
gagal. Persatuan tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki individualitas, itu
berarti bahwa tidak ada perpecahan persatuan. Semuanya selaras dengan tujuan
ciptaan. Tentu saja, di dunia rohani tidak ada ciptaan, tetapi Kepribadian
Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber segala perwujudan, sebagaimana dinyatakan
dalam Vedanta-sutra, paham
itu dijelaskan.
Menurut
pernyataan Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, ada dua golongan makhluk hidup. Veda membuktikan kenyataan ini. Karena itu, kenyataan
ini tidak dapat diragukan. Para makhluk hidup yang berjuang di dunia ini dengan
pikiran dan indria-indria mempunyai badan-badan jasmaninya yang berubah. Selama
makhluk hidup terikat, badannya berubah karena hubungan dengan alam: Alam
berubah, karena itu tampaknya makhluk hidup juga berubah. Tetapi di dunia rohani
badan tidak terbuat dari unsur-unsur alam; karena itu, tidak ada perubahan. Di
dunia material makhluk hidup mengalami enam jenis perubahan; kelahiran,
pertumbuhan, tahan selama beberapa waktu, berketurunan, kemudian merosot dan
akhirnya lenyap. Inilah perubahan yang dialami badan jasmani. Tetapi di dunia
rohani badan tidak berubah; tidak ada usia tua, kelahiran, dan tidak ada
kematian. Di sana segala sesuatu berada dalam kesatuan. Ksarah sarvani bhutani: Makhluk
hidup manapun yang sudah berhubungan dengan alam, mulai dari makhluk pertama
yang diciptakan, yaitu Brahma, sampai
dengan semut yang kecil, menggantikan badannya. Karena itu mereka semua dapat
gagal. Akan tetapi, di dunia rohani, para makhluk hidup selalu mencapai
pembebasan dalam kesatuan.