Siapa pun yang mengenal
Aku sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa tanpa ragu-ragu, mengetahui segala
sesuatu. Karena itu, ia sepenuhnya menekuni pengabdian suci bhakti kepada-Ku,
wahai putera Bharata.
PENJELASAN:
Ada
banyak angan-angan filsafat mengenai kedudukan dasar para makhluk hidup dan
Kebenaran Mutlak Yang Paling Utama. Sekarang dalam ayat ini Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa menerangkan dengan jelas bahwa siapa pun yang mengenal Sri Krsna
sebagai Kepribadian Yang Paling Utama sungguh-sungguh mengetahui segala
sesuatu. Orang yang mengetahui secara kurang sempurna terus-menerus
berangan-angan tentang Kebenaran Mutlak, tetapi orang yang mengetahui secara
sempurna langsung menekuni kesadaran dan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa memboroskan
waktunya yang sangat berharga. Sepanjang Bhagavad-gita, kenyataan ini ditegaskan dalam setiap
ayat. Namun banyak penyusun tafsiran Bhagavad-gita yang
keras kepala yang menganggap Kebenaran Mutlak Yang Paling Utama dan para makhluk
hidup satu dan sama saja.
Pengetahuan
Veda
disebut
Sruti, yang berarti pelajaran dengan cara mendengar.
Hendaknya seseorang sungguh-sungguh menerima amanat Veda dari para utusan-Nya. Di sini Krsna
membedakan antara segala sesuatu dengan baik sekali, dan hendaknya seseorang mendengar
dari sumber ini. Hanya mendengar seperti babi tidak cukup. Tidak benar bahwa
seseorang harus hanya berangan-angan secara kesarjanaan. Sebaiknya ia mendengar
dengan tunduk hati dari Bhagavad-gita bahwa para makhluk hidup selalu di
bawah Tuhan Yang Maha Esa.
Kata bhajati sangat bermakna. Dalam banyak ayat kata
bhajati diucapkan
berhubungan dengan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kalau seseorang sepenuhnya
menekuni bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, harus dimengerti
bahwa dia sudah memahami segala pengetahuan Veda. Dalam parampara Vaisnava dinyatakan
bahwa kalau seseorang menekuni bhakti kepada Tuhan, proses kerohanian lain
lagi untuk mengerti Kebenaran Mutlak Yang Paling Utama tidak dibutuhkan. Ia
sudah mencapai tingkat itu, sebab ia menekuni bhakti kepada Tuhan. Dia sudah menyelesaikan segala
proses pendahuluan untuk mencapai pengertian.