Pertapaan jasmani terdiri
dari sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa, para brahmana, guru kerohanian dan
atasan seperti ayah dan ibu, dan kebersihan, kesederhanaan, berpantang hubungan
suami isteri dan tidak melakukan kekerasan.
PENJELASAN:
Tuhan
Yang Maha Esa menerangkan berbagai jenis pertapaan dan kesederhanaan di sini.
Pertama Beliau menjelaskan pertapaan dan kesederhanaan yang dilakukan dengan
badan. Orang harus menghormati atau belajar cara menghormati Tuhan Yang Maha
Esa atau para dewa, para brahmana yang
memiliki sifat-sifat yang mulia, guru kerohanian atau atasan seperti ayah dan
ibu atau siapapun yang menguasai pengetahuan Veda. Kepribadian-kepribadian tersebut harus
dihormati sebagaimana mestinya. Sebaiknya orang melatih diri untuk menyucikan
diri secara lahiriah dan batiniah, dan hendaknya ia mempelajari tingkah laku
yang sederhana. Hendaknya ia jangan melakukan sesuatu yang tidak dibenarkan
oleh aturan Kitab Suci. Hendaknya ia jangan melakukan hubungan suami istri di luar
pernikahan yang sah, sebab Kitab Suci hanya membenarkan hubungan suami istri di
dalam ikatan pernikahan, lain tidak. Ini yang disebut berpantang hubungan suami
istri. Pertapaan dan kesederhanaan tersebut di atas adalah pertapaan dan
kesederhanaan yang dilakukan dengan badan.