Pertapaan yang dilakukan
berdasarkan rasa bangga untuk memperoleh pujian, penghormatan dan pujaan
disebut pertapaan dalam sifat nafsu. Pertapaan itu tidak mantap atau kekal.
PENJELASAN:
Kadang-kadang
pertapaan dan kesederhanaan dilakukan untuk menarik hati orang untuk menerima
penghormatan, penghargaan dan pujaan orang lain. Orang dalam sifat nafsu
mengatur supaya ia disembah oleh bawahan dan ia membiarkan mereka mencuci
kakinya dan mempersembahkan kekayaan. Susunan seperti itu yang dibuat secara
tidak wajar melalui pelaksanaan pertapaan bersifat nafsu. Hasil pertapaan
tersebut bersifat sementara; yaitu dapat dilanjutkan selama beberapa waktu,
namun tidak berkesinambungan.