Kebenaran Mutlak adalah
tujuan korban suci bhakti. Kebenaran Mutlak ditunjukkan dengan kata ‘sat’. Pelaksana
korban suci seperti itu juga disebut ‘sat’. Segala pekerjaan korban suci,
pertapaan dan kedermawanan yang dilaksanakan untuk memuaskan Kepribadian Tuhan Yang
Maha Esa dan setia kepada sifat Mutlak juga disebut ‘sat’, wahai putera Prtha.
PENJELASAN:
Kata-kata
prasaste karmani, atau “kewajiban
yang ditetapkan", menunjukkan banyak kegiatan yang dianjurkan dalam
kesusasteraan Veda merupakan
proses-proses penyucian diri, mulai dari saat ayah dan ibu berkumpul untuk
mendapatkan anak sampai akhir hidup. Proses tersebut diikuti supaya akhirnya
makhluk hidup dapat mencapai pembebasan. Dalam segala kegiatan tersebut,
dianjurkan supaya om tat
sat diucapkan. Kata-kata sad-bhave dan sadhu-bhave menunjukkan keadaan rohani. Dalam Srimad-Bhagavatam (3.25.25)
dikatakan bahwa mata pelajaran rohani menjadi jelas dalam pergaulan dengan para
penyembah. Kata-kata yang digunakan dalam hal ini adalah satam prasangat. Seseorang
tidak dapat mencapai pengetahuan rohani tanpa pergaulan yang baik. Pada saat menerima
seseorang sebagai murid atau memberikan tali suci, kata-kata om tat sat diucapkan. Begitu pula, dalam segala
jenis pelaksanaan yajna, Yang Mahakuasa,
om tat sat, adalah tujuan.
Kata tad-arthiyam juga
berarti mempersembahkan bhakti kepada sesuatu yang melambangkan Yang
Mahakuasa, termasuk bhakti seperti memasak dan membantu di tempat
sembahyang Tuhan, atau jenis pekerjaan lain untuk menyebarkan kebesaran Tuhan.
Kata-kata om tat sat yang
paling mulia tersebut digunakan dengan berbagai cara untuk menyempurnakan
segala kegiatan dan melengkapi segala sesuatu.