Orang yang mengendalikan
diri, tidak terikat, dan mengalpakan segala kenikmatan material dapat mencapai
tingkat pembebasan dari reaksi yang paling tinggi dan sempurna dengan cara
mempraktekkan pelepasan ikatan.
PENJELASAN:
Pelepasan
ikatan yang sebenarnya berarti seseorang harus selalu menganggap dirinya bagian
dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama seperti Tuhan. Karena itu,
dia harus menganggap dirinya tidak berhak menikmati hasil pekerjaannya. Oleh karena
dirinya bagian dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama seperti
Tuhan, hasil pekerjaannya harus dinikmati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
sikap seperti itu, seseorang puas karena ia sungguh-sungguh bertindak demi Yang
Mahakuasa. Karena itu dia tidak terikat pada sesuatu yang bersifat material,
dia membiasakan diri untuk tidak bersenang hati dalam sesuatupun di luar
kebahagiaan rohani yang diperoleh dari bhakti kepada Tuhan. Seharusnya seorang sannyasi bebas dari reaksi kegiatannya dari dahulu,
tetapi orang yang sadar akan kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dengan sendirinya
mencapai kesempurnaan tersebut tanpa menerima apa yang disebut tingkat
pelepasan ikatan. Keadaan pikiran itu disebut yogarudha, atau tingkat kesempurnaan yoga. Sebagaimana
dibenarkan dalam Bab Tiga, yas tv
ātma-ratir eva syāt: Orang yang puas di dalam hatinya tidak
takut pada jenis reaksi apapun dari kegiatannya.