Orang yang
disucikan oleh kecerdasannya dan mengendalikan pikiran dengan ketabahan hati, meninggalkan
obyek-obyek kepuasan indriaindria, bebas dari ikatan dan rasa benci, tinggal di
tempat sunyi, makan sedikit, mengendalikan badan, pikiran dan daya pembicaraan,
yang selalu khusuk bersemadi dan bebas dari ikatan, bebas dari keakuan palsu,
kekuatan palsu, rasa bangga yang palsu, amarah dan kecenderungan menerima
benda-benda material, bebas dari rasa hak milik yang palsu, dan damaiÅorang
seperti itulah pasti diangkat sampai kedudukan keinsafan diri.
PENJELASAN:
Bila
seseorang disucikan oleh kecerdasan, ia menjaga dirinya dalam sifat kebaikan.
Dengan demikian ia mengendalikan pikirannya dan selalu khusuk bersemadi. Dia
tidak terikat pada obyek-obyek kepuasan indria-indria, dan dia bebas dari
ikatan dan rasa benci dalam kegiatan. Orang yang tidak terikat seperti itu
sewajarnya lebih suka tinggal di tempat sunyi, dia tidak makan lebih dari
kebutuhannya, dan dia mengendalikan kegiatan badan serta pikirannya. Ia tidak
mempunyai keakuan palsu sebab dia tidak menganggap badan sebagai dirinya. Dia juga
tidak ingin supaya badannya menjadi gemuk dan kuat dengan menerima begitu
banyak benda material.
Oleh
karena dia tidak mempunyai paham jasmani tentang kehidupan, dia tidak bangga
secara palsu. Dia puas dengan segala sesuatu yang diberikan kepadanya atas
karunia Tuhan, dan dia tidak pernah marah bila kepuasan indria tidak ada. Dia
juga tidak berusaha memperoleh obyek-obyek indria. Dengan demikian, apabila dia
sudah bebas sepenuhnya dari keakuan palsu, dia tidak terikat terhadap segala
benda material, dan itulah tingkat keinsafan diri Brahman. Tingkat itu disebut brahma-bhuta. Bila seseorang bebas dari paham hidup
material, ia menjadi damai dan tidak dapat digoyahkan. Ini diuraikan dalam Bhagavad-gita (2.70):
Āpūryamāṇam acala-pratiṣṭhaṁ
Samudram āpah praviśanti yadvat
Tadvat kāmā yaṁ praviśanti sarve
Sa śāntim āpnoti na kāma-kāmī
“Orang
yang tidak digoyahkan oleh arus keinginan yang mengalir senantiasa yang
bagaikan sungai masuk ke dalam lautan, yang senantiasa diisi namun selalu tenang,
hanya dia sendiri yang dapat mencapai kedamaian, bukanlah orang yang berusaha
memuaskan keinginan seperti itu”.